Langsung ke konten utama

Fermentasi Yoghurt dan Kefir (susu asam)



Teman teman ini data kelompok mikrobiologi pangan dan industri kelompok mba kiki yang aida catat:
(dikoreksi ya jika masih salah) ^o^
Pembuatan kefir
1.       Awalnya Susu kedelai 355 ml, kemudian 5 ml diambil untuk  dimasukan k dalam elenmeyer + 10 ml akuades.
2.       Susu bear 120 ml, kemudian  5 ml diambil untuk dimasukan k dalam elenmeyer + 10 ml akuades.
3.       Sisa dari masing" jenis susu d masukan k dalam elenmeyer utk dijadikan kefir. Caranya dengan memasukan ragi tape(Sacharomyces cereviceae)secukupnya (seujung sendok) kemudian ditutup dan di diamkan selama 1 hari.
4.       Sedangkan campuran susu  yg 5 ml + 10 ml akuades  itu di uji menggunakan PP. masukan 3 tetes indicator PP k dalam masing" susu.
5.       Kemudian dititrasi dengan NaOH: hitung berapa ml untuk bisa merubah warna menjadi pink.
Susu kedelai : 1 ml dan susu bear : 2 ml.
6.       Lakuakn pengujian yg ke dua dengan mengambil 5 ml susu dari masing" jenis susu yang diberi ragi kemarin. ditambahkan 10 ml akuades. Uji dgn indicator PP lagi 3 tetes. Kemudian dititrasi hingga menghasilkan warna pink. Hasilnya:
Susu Kedelai menghabiskan  : 5ml dan susu bear menghabiskan  : 4 ml.
7.       Hasilnya rasa susu menjadi asam, dan enak. Ada penambahan perisa melon (sirup marjan)
(gambar: yoghurt susu kedelai, yoghurt susu ultra, keir susu bear, kefir susu kedelai)










 
*iklan:
Jika 1 suara dibayar 50rb, artinya: jika dibagi 5 tahun, berarti setahun dibayar 10rb. 10rb dibagi 12 bulan berarti 833,3. Kqalo 833,3 dibagi 30 hari, berarti Rp.27. sehingga harga diri pemilih yang dibayar masih rendah dibanding setusuk somay. JANGAN BERHARAP INDONESIA BEBAS KORUPSI KALAU SUARA ANDA MASIH BISA DIBELI. Anda pasti bisa membedakannya demi INDONESIA.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petunjuk Pelaksanaan & petunjuk tertulis Lomba Mewarnai, Menggambar, dan melengkapi Gambar SD

Petunjuk Pelaksanaan Tema kegiatan            : “Ja galah Tanah dan Air untuk Masa Depan .” Kegiatan ini dilaksanakan pada       :                                                                                                                  Hari/Tanggal    : Minggu , 27 April 201 4 Waktu              : Pkl. 0 7 . 3 0 – 10. 3 0 WIB Tempat             : Pelataran Parkir Laboratorium Biologi I (LBI) FMIPA Unila Pendaftaran peserta tanggal 1 Maret – 26 April 201 4 . Menyerahkan formulir pendaftaran paling lambat 26 April 201 4 pada jam kerja (Pkl. 08.00 – 15.00 WIB). Membayar uang pendaftaran sebesar Rp 40 .000 Peserta telah memenuhi ketentuan administrasi dan terdaftar. Peserta wajib berada di tempat 30 menit sebelum waktu pelaksanaan lomba dimulai. Peserta wajib mengenakan tanda peserta. Peserta diusahakan memakai pakaian seragam sekolah. Peserta wajib mengikuti semua peraturan pelaksanaan lomba, yaitu : -    

Menjaga Ekosistem Pantai dan Laut Demi Keanekaragaman Makhluk Hidup

Klub selam Anemon Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung (FMIPA-Unila) mengadakan kegiatan Coral and Coastal Clean Up (CCCU) 2015 di Teluk Pengantin, Pulau Tegal kabupaten Pesawaran provinsi Lampung pada 27/02 - 01/03. Hamparan pasir putih dan terhalus di provinsi Lampung, serta air laut yang biru dan jernih memperlihatkan bibir pantai berkarang indah terlihat dari kejauhan. Pulau kecil berpenghuni 33 kepala keluarga ini menyajikan bibir pantai untuk dinikmati keindahannya. Dalam rangkaian kegiatan tersebut ada beberapa kegiatan diantanya adalah bersih-bersih pantai dan laut di lingkungan pesisir pantai Teluk Pengantin dari garis pantai yang biasa dilalui dengan panjang berkisar 150 M. Menurut ketua pelaksana kegiatan, Arif Rahmat Dwi Putra menjelaskan pentingnya menjaga ekosistem laut dan pantai dari kerusakan. Penyebab utama kerusakan tersebut adalah sampah. “keberadaan sampah yang tersangkut di daerah terumbu karang tentu sangat menggangg

Hidup Layaknya Sang Ikan Salmon

Azan kembali berkumandang, senja yang ku nikmati sesaat sudah merayap hitam bertabur kerlip bintang dan si cantik rembulan malu-malu memancarkan cahaya. Disela istirahatku yang singkat, sudah saya rencanakan beberapa agenda setelah shalat isya dan makan malam bersama teman kos, saya merencanakan untuk menulis sebuah catatan tentang hidup, hidup layaknya sang ikan salmon. Kenapa ikan salmon? Begini kisahnya: Ada sebuah cerita dari nelayan Jepang yang mencari ikan di tengah lautan luas. Lautan tersebut cukup jauh dari daratan. Mereka menangkap ikan–ikan salmon untuk dibawa ke daratan. Orang–orang jepang tentu menginginkan ikan yang segar namun ikan salmon yang dibawa para nelayan tersebut telah mati ketika sampai di daratan sehingga tidak segar lagi. Hal ini membuat para nelayan berpikir bagaimana caranya agar ikan yang ditangkap di lautan tidak mati ketika sampai di daratan. “Ah… Mungkin kita harus menaruh ikan-ikan hasil tangkapan di bak berisi air dalam kapal supaya ikan