Aku
tak peduli dengan kalian yang masih meributkan Kartini
adalah bukan pahlawan nasional, digambarkan
oleh penjajah tak berjilbab, aku tak
peduli kartini hanyalah seorang wanita yang dijodohkan dengan orangtuanya, dan
mau menerima pinangan bupati Rembang menjadi isteri keempatnya. Aku juga tidak peduli dengan asal kelahirannya di tanah Jawa, dengan kebiasannya yang terkungkung saat wanita mencapai usia siap dinikahi. Aku juga tak peduli dengan pemikiran
wanita modern Gerakan Pembebasan-Emansipasi Wanita yang mengkampanyekan bahwa status wanita rumah tangga merupakan hal yang tidak produktif
adalah buah pemikiran seorang Kartini.
Tapi
yang ku tahu dan ku beri penghargaan
tertinggi bahwa ia layak menjadi Pahlawan
adalah buah karyanya, buah pemikirannya yang memiliki cita-cita
luhur. Kartini ingin wanita Indonesia memiliki pendidikan yang sama bebasnya dengan kaum lelaki yang kala itu pendidikan untuk wanita terbatas sekali,
wanita berpendidikan tinggi dianggap tabu oleh halayak. Kartini
ingin wanita Indonesia yang bukan dari kalangan Priyayi juga bisa mendapatkan
pendidikan setara,. Kartini ingin membuktikan bahwa wanita itu bukan hanya tahu persoalan dapur, sumur dan kasur.
Sejarah
mencatat, kumpulan surat Kartini yang dibukukan setelah
wafat oleh J.H. Abendanon dengan judul “Door
Duisternis Tot Licht” memberikan inspirasi
bagi banyak orang, bahkan kematiannya yang tergolong di usia masih muda
digandrungi oleh isu kepentingan politik penjajahan belanda, ada dugaan Kartini
wafat karena pembunuhan berencana akibat dari pemikiran-pemikiran majunya yang
ternyata berwawasan kebangsaan. Wallahualam bissawab.
Menariknya
jika kita berbicara soal sejarah, hatam-putih menjadi samar. Sebagai penutup
dalam tulisan singkat di Blogger ini, yaitu ada kalimat yang kusuka dan semakin
kukagumi dari sosok pemilik nama lengkap Raden Ajeng Kartini, ia mendapatkan inspirasi dari kalimat Kitab Sucinya yang ia tuliskan dalam
suratnya yang dibukukan Pada tahun 1922, oleh Empat Saudara yang masih menjadi rujukan untuk dikaji kembali, dan aku yakini kitab suci yang dimaksud dalam
kutipan Wikipedia adalah Al-Quran. Kutipan itu adalah “Minadzulumati Ilan Nur :
Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Ayat lengkapnya ada pada QS
Al-Baqarah (2): 257 “Allah pelindung
orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran)
kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah
setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah
penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
Komentar
Posting Komentar