Sedari pagi matahari enggan sekali muncul, gelap, mendung, dan hujannya tertahan. Sebagaian orang mungkin senang dengan cuaca seperti ini, memilih menetap dan melakukan aktifitas di rumah (tidur juga aktivitas kan??) atau mungkin ada juga yang tidak peduli cuaca apapun akan ia terjang untuk mengejar seseuatu, mengejar hal yang sejak lama telah ia rencanakan.
sedang asik santap sarapan di laboratorium, aku menemukan quot pagi ini, lumayan. Hingga akhirnya ingin ku tuliskan dengan segera selepas sarapan. Begini bunyi quot-nya, “tidak kah kau merasa ingin pula berlari jika orang lain berlari untuk mengejar sesuatu, mengejar yang sudah direncanakan” heemm leh uga ni quot, gue banget hahaha
Quot tadi ku baca berulang kali, berlari ya? Ow berlari (mikir keras) Aku sudah berlari, melalui jalanan yang sama, di waktu yang sama, energi yang sama, bahkan punya tujuan garis finis yang sama. Berbicara soal lari-berlari, iya pagi ini aku berlari saat melewati jalanan yang sama, eh tersandung, terperosok, dan terluka. Akhirnya aku pulang dan ku putuskan menghilang dan berdiam diri di rumah. Di rumah aku melakukan aktivitas yaitu berpikir. Hhuhh, ini gara-gara aku berlari jadi seperti ini. Coba saja pagi itu ku putuskan untuk berjalan saja, kalo berjalan kan kemungkinan sampai dengan selamat lebih besar meski tidak tepat waktu, dari pada berlari terjatuh seperti pagi tadi membuat waktu istirahat semakin panjang.
Enaknya, waktu berlari tidak ada hambatan, lancar jaya, tidak ada kerikil, tidak tersandung dengan kaki-kaki sebelahnya, cepat sekali mencapai garis finis kelihatannya.
Iya cepat sekali, namun ada saja orang yang masih berpikir yang lain terlihat lebih cepat, padahal ia tidak melihat bagaimana prosesnya ia mencapai garis finis, jangan lah mengeluh, meratap iri, bercerita hambatan ini dan itu, bahkan memilih jalan lain untuk mengalihkan fokus terlalu jauh sebagai pelarian. tetaplah berlari, berlari terus meski perlahan, mesti lah dilanjutkan larinya karena ada saja yang menghentikan ditengah perjalanan. Berhenti itu hanya sesaat, karena garis start dan finis itu tempatnya sama namun proses dijalannya yang berbeda, itu saja.
Semangat terus, ucapkan syukur selalu dan tetap berlari, lewati hambatannya, jika terjatuh dan terluka, ya diobati, InsyaAllah ada jalan. bukan malah jika aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagiiiiii (siapa ni yang nyanyiiii)
(dah dulu ya, capek juga nulis sambil berLARI)
lari, lari, lari, tendang dan berlari #lagutsubatsa
BalasHapusJadi pengen lari juga π
BalasHapus
HapusYuk berlari dik Sarahπ
Kak Estu malah nyanyi πΆ Berjuanvlah, Tsubatsa, Pahlawan kita π
BalasHapus