Langsung ke konten utama

Bagaimana menjadi sosok yang sangat dikagumi dan semakin dikagumi setelah ia wafat?

Alangkah bingungnya mau nulis kisah yang mana dulu. Ada banyak sekali tema di kepala apalagi dengan kondisi Indonesia saat ini yang sedang tidak baik-baik saja. Mulai dari Kebakaran Hutan, Polemik RUU KUHP, Kerusuhan di Papua, RUU KPK dan lain sebagainya. Hanya saja tidak kali ini untuk membicarakan isu hangat dan renyah bertemakan Indonesia dengan kerumitan permasalahannya. Namun tetap kita doakan semoga dengan Rahmat dan Rahim-Nya, Indonesia Negeri Tercinta selalu diberkahi dan diberikan kekuatan.
Kabar duka yang datang bertubi-tubi Nampak sangat jelas pada tanggal 11 September 2019, Indonesia kehilangan Tokoh Bangsa Presiden RI ke-3 Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie. Begitu fenomenalnya hingga Beliau dianugerahi sebagai Bapak Teknologi, beliau terkenal dengan prestasinya yang mendunia. Kami sangat bangga.
Selalu menarik membicarakan kisah BJ Habibie, apa yang sudah beliau lakukan menjadi motivasi bagi kami, sosok pemimpin yang dicintai oleh semua kalangan, suara “Eyang Habibie” selalu menjadi perhatian dan meninggalkan kesan meski belum pernah bertemu secara langsung. Dan yang menjadi perhatian saya pribadi adalah, bagaimana menjadi sosok yang sangat dikagumi dan semakin dikagumi setelah ia wafat?
Ada satu kisah lagi, dan ini adalah duka kami semua khususnya Keluarga Mahasiswa Biologi Unila (mohon izin, saya caritakan sedikit kisahnya yang saya tahu, bukan lain hanya untuk mengambil hikmahnya, semoga Almarhum menjadi ahli syurga). Pagi itu, 24 September kami mendapat kabar duka bahwa Rohman telah meninggal dunia, setiap orang yang mengenalnya merasa sedih dan sangat kehilangan sosok anak muda kebanggaan kami. Ucapan belasungkawa mengalir deras, saya pun terbawa haru karena mengenang kebaikannya, ia adalah adik tingkat yang terkenal cerdas, rendah hati, dan cepat akrab dengan siapa pun, dan ia adalah teman yang asik diajak diskusi tema penelitian di laboratorium. Alumnus Biologi MIPA tahun 2017 kelahiran 1993, karirnya begitu prestisius di tahun yang sama ia lolos sebagai ASN Badan POM Loka Tarakan. Semangtanya menjalani pekerjaan sangat dinikmati beberapa kali saya melihat postingannya saat ia bertugas, seru sekali kelihatannya. Terakhir kami saling sapa DM Instagram pasca kejadian Tsunami Lampung-Banten dipenghujung tahun 2018, setelah itu lost kontak dan baru dapat kabar awal September 2019 bahwa ia sedang sakit.
Singkat cerita, pagi itu saya memperhatikan status media social kawan-kawan, mengarukan, banyak sekali ucapan belasungkawa dibarengi dengan kenangan saat bersamanya dan semua itu tentang pribadinya yang baik, yang selalu berprestasi dan dapat diandalkan oleh orang-orang disekitarnya. Puncak rasa haru ketika saya membaca salah satu status kawan yang taziyah ke rumah duka menceritakan percakapan terakhir Rohman dengan sang orang tuanya. “Bapak, bapak adalah pahlawanku. Ibu,  bapak terima kasih sudah merawat Rohman selama ini, rohman minta maaf atas kesalahan Rohman” kalimat tersebut menjadi kata-kata terakhir yang diucapkan, kemudian pada malam terakhir, almarhum menyempatkan untuk berlama-lama membaca Al-Quran dan tak lama kemudian ia pun istirahat karena kelelahan dan tak lama Rohman meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Innalillahi wainnailaihirajiun, Insyaallah menjadi akhir yang baik, tak disangka itu adalah bacaan Quran terakhirnya.
Jadi, kembali ke pertanyaan awal. Bagaimana menjadi sosok yang sangat dikagumi dan semakin dikagumi setelah ia wafat? Bagaimana menjadi sosok yang hampir tidak ditemui sifat jelek lagi menjengkelkan? Kisah apa yang akan dikenang oleh orang lain ketika kita sudah tidak ada nanti, bisakah orang lain menganggap diri kita ini adalah sosok yang baik dan menutup hayat dengat khusnul khotimah??
Di akhir tulisan ini boleh lah kiranya kita sama-sama berdoa “Ya Allah, kami memohon keselamatan dunia dan akhirat pada-Mu. Kami memohon ampunan dan keselamatan agama, dunia, keluarga, dan harta amanah-Mu. Bantulah kami menjaga solat dan memperbaiki penunaiannya, bantu kami untuk menjaga lisan, dan bantu kami untuk senantiasa Qonaah dan menggantungkan hati hanya pada-Mu. Ya Allah Tutupilah segala kekuarangan diri ini, tenangkanlah hati kami. Lindungi kami dari musibah yang tak terduga. Ya Allah, Jadikanlah sebaik-baik umur kami hingga akhirnya, dan sebaik-baik perbuatan hingga kesudahannya dan sebaik-baik masa hingga menjumpai-Mu”. 



Selesai di tulis saat selesai jam kantor
Serang, 26 September 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petunjuk Pelaksanaan & petunjuk tertulis Lomba Mewarnai, Menggambar, dan melengkapi Gambar SD

Petunjuk Pelaksanaan Tema kegiatan            : “Ja galah Tanah dan Air untuk Masa Depan .” Kegiatan ini dilaksanakan pada       :                                                                                                                  Hari/Tanggal    : Minggu , 27 April 201 4 Waktu              : Pkl. 0 7 . 3 0 – 10. 3 0 WIB Tempat             : Pelataran Parkir Laboratorium Biologi I (LBI) FMIPA Unila Pendaftaran peserta tanggal 1 Maret – 26 April 201 4 . Menyerahkan formulir pendaftaran paling lambat 26 April 201 4 pada jam kerja (Pkl. 08.00 – 15.00 WIB). Membayar uang pendaftaran sebesar Rp 40 .000 Peserta telah memenuhi ketentuan administrasi dan terdaftar. Peserta wajib berada di tempat 30 menit sebelum waktu pelaksanaan lomba dimulai. Peserta wajib mengenakan tanda peserta. Peserta diusahakan memakai pakaian seragam sekolah. Peserta wajib mengikuti semua peraturan pelaksanaan lomba, yaitu : -    

Menjaga Ekosistem Pantai dan Laut Demi Keanekaragaman Makhluk Hidup

Klub selam Anemon Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung (FMIPA-Unila) mengadakan kegiatan Coral and Coastal Clean Up (CCCU) 2015 di Teluk Pengantin, Pulau Tegal kabupaten Pesawaran provinsi Lampung pada 27/02 - 01/03. Hamparan pasir putih dan terhalus di provinsi Lampung, serta air laut yang biru dan jernih memperlihatkan bibir pantai berkarang indah terlihat dari kejauhan. Pulau kecil berpenghuni 33 kepala keluarga ini menyajikan bibir pantai untuk dinikmati keindahannya. Dalam rangkaian kegiatan tersebut ada beberapa kegiatan diantanya adalah bersih-bersih pantai dan laut di lingkungan pesisir pantai Teluk Pengantin dari garis pantai yang biasa dilalui dengan panjang berkisar 150 M. Menurut ketua pelaksana kegiatan, Arif Rahmat Dwi Putra menjelaskan pentingnya menjaga ekosistem laut dan pantai dari kerusakan. Penyebab utama kerusakan tersebut adalah sampah. “keberadaan sampah yang tersangkut di daerah terumbu karang tentu sangat menggangg

Hidup Layaknya Sang Ikan Salmon

Azan kembali berkumandang, senja yang ku nikmati sesaat sudah merayap hitam bertabur kerlip bintang dan si cantik rembulan malu-malu memancarkan cahaya. Disela istirahatku yang singkat, sudah saya rencanakan beberapa agenda setelah shalat isya dan makan malam bersama teman kos, saya merencanakan untuk menulis sebuah catatan tentang hidup, hidup layaknya sang ikan salmon. Kenapa ikan salmon? Begini kisahnya: Ada sebuah cerita dari nelayan Jepang yang mencari ikan di tengah lautan luas. Lautan tersebut cukup jauh dari daratan. Mereka menangkap ikan–ikan salmon untuk dibawa ke daratan. Orang–orang jepang tentu menginginkan ikan yang segar namun ikan salmon yang dibawa para nelayan tersebut telah mati ketika sampai di daratan sehingga tidak segar lagi. Hal ini membuat para nelayan berpikir bagaimana caranya agar ikan yang ditangkap di lautan tidak mati ketika sampai di daratan. “Ah… Mungkin kita harus menaruh ikan-ikan hasil tangkapan di bak berisi air dalam kapal supaya ikan