Langsung ke konten utama

#vitweekendedisi04 **10 Gangguan dalam Shalat

Assalamualaikum #vitweekend ada lagi ni. Alhamdulillah masih ada kesempatan utk mengisi waktu weekend, berbagi ilmu, dan memanfaatkan teknologi lebih bermanfaat, Insyaallah.
#vitweekendedisi04 merangkum 10 gangguan dalam shalat, dikutip dari buku Agar Shalat Terasa Nikmat karya Ust. Hafi Suyanto, beliau adalah seorang dosen di Pondok pesantren mahasiswa Darul Fatah Bandar Lampung. Kita doalan Semoga beliau dan keluarganya selalu diberkahi Allah Swt. Aminn
Oke teman-teman, Selamat membaca #vitweekend ya
Beberapa hal yang menjadi gangguan dalam shalat antaralain:
1. Merasa masih ada najis dalam badan atau pakaian kita, maka pastikan terlebih dulu tempat shalat, badan, dan pakaian kita suci
2. Merasa wudlu belum sempurna sehingga harus diulang-ulang, awas ya, ini salah satu perangkap syetan yang berdampak boros menggunakan air, waktu kita akan habis menuruti bisikan, perbuatan demikian merugikan orang lain, shalat akan terasa berat dan lambat laun akan malas menunaikan shalat, lalu akhirnya pikiran menjadi kacau dan bimbang dalam segala hal
3. Kunci pembuka shalat atau Takbiratul ihram yang berkali-kali karena tidak yakin. Padahal Rasulullah Saw hanya mengajarkan sekali saja
4. Merasa ada yang keluar dari kemaluan depan dan atau brlakang. maka jangan terbiasa menahan buang air dan buang angin, yakin ketika bersuci sudah buang air, yakin sudah berwudlu dengan baik. Jika merasa ada yg keluar khususnya buang angin, namun tidak mendengar suara/mencium bau, maka harus yakin seyakin-yakinnya itu hanya perasaan saja

5. Bersin-bersin dalam shalat padahal sedang tidak sakit, kemudian hilang begitu selesai shalat maka harus melawan gangguan tersebut, terlebih saat shalat berjamaah, akan mengganggu jamaah lainnya
6. Menguap di dalam shalat, ini sangat menjangkit kaum muslimin,, untuk menghilangkannya jangan lupa berwudlu dengan benar dan membaca ta'awwudz 
7. Sering lupa terutama rakaat shalat, meski lupa adalah fitrah manusia tapi jika sering lupa terlebih dalam shalat maka perlu dilawan gangguan tersebut, salah satu caranya dengan menjaga shalat berjamaah
8. Banyak menoleh dan gerakan tidak perlu. Ingatlah selalu bahwa kita sedang menghadap Allah Swt, maka Jangan berpaling sedikitpun, karena Allah selalu memperhatikan kita.
9. Kacau dalam bacaan, ada pula yang tidak sadar karena melamun hingga bacaannya tidak sesuai. Untuk itu pastikan bacaan shalat sesuai ajaran Nabi Muhammad Saw, pahami arti dari lisan bacaan bahasa arab, sedang pikiran memahami dalam bahasa yang kita pahami, dan agar tidak kacau, pelihara shalat berjamaah 
10. Tergesa-gesa agar cepat selesai, jika gangguan seperti ini, kita bisa lakukan 4 hal berikut ini:
1. Biasakan shalat tepat waktu dengan berjamaah
2. Pelajari shalat Rasulullah Saw dengan benar, bisa dengan membeli buku-buku yang berkaitan dengan fiqh shalat
3. Menyadari Nikmat Allah yang kita gunakan begitu banyak, sehingga sebagai tanda syukur kita pada-Nya, dirikan shalat sesempurna mungkin
4. Rasulullah Saw menyuruh seorang sahabat yang terburu-buru dalam shalat untuk mengulang lagi sholatnya. Artinya, shalat orang tersebut tidak sempurna dan tidak diterima 
Sekian dulu, semoga #vitweekend minggu depan ada lagi, Wassalamualaikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petunjuk Pelaksanaan & petunjuk tertulis Lomba Mewarnai, Menggambar, dan melengkapi Gambar SD

Petunjuk Pelaksanaan Tema kegiatan            : “Ja galah Tanah dan Air untuk Masa Depan .” Kegiatan ini dilaksanakan pada       :                                                                                                                  Hari/Tanggal    : Minggu , 27 April 201 4 Waktu              : Pkl. 0 7 . 3 0 – 10. 3 0 WIB Tempat             : Pelataran Parkir Laboratorium Biologi I (LBI) FMIPA Unila Pendaftaran peserta tanggal 1 Maret – 26 April 201 4 . Menyerahkan formulir pendaftaran paling lambat 26 April 201 4 pada jam kerja (Pkl. 08.00 – 15.00 WIB). Membayar uang pendaftaran sebesar Rp 40 .000 Peserta telah memenuhi ketentuan administrasi dan terdaftar. Peserta wajib berada di tempat 30 menit sebelum waktu pelaksanaan lomba dimulai. Peserta wajib mengenakan tanda peserta. Peserta diusahakan memakai pakaian seragam sekolah. Peserta wajib mengikuti semua peraturan pelaksanaan lomba, yaitu : -    

Menjaga Ekosistem Pantai dan Laut Demi Keanekaragaman Makhluk Hidup

Klub selam Anemon Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung (FMIPA-Unila) mengadakan kegiatan Coral and Coastal Clean Up (CCCU) 2015 di Teluk Pengantin, Pulau Tegal kabupaten Pesawaran provinsi Lampung pada 27/02 - 01/03. Hamparan pasir putih dan terhalus di provinsi Lampung, serta air laut yang biru dan jernih memperlihatkan bibir pantai berkarang indah terlihat dari kejauhan. Pulau kecil berpenghuni 33 kepala keluarga ini menyajikan bibir pantai untuk dinikmati keindahannya. Dalam rangkaian kegiatan tersebut ada beberapa kegiatan diantanya adalah bersih-bersih pantai dan laut di lingkungan pesisir pantai Teluk Pengantin dari garis pantai yang biasa dilalui dengan panjang berkisar 150 M. Menurut ketua pelaksana kegiatan, Arif Rahmat Dwi Putra menjelaskan pentingnya menjaga ekosistem laut dan pantai dari kerusakan. Penyebab utama kerusakan tersebut adalah sampah. “keberadaan sampah yang tersangkut di daerah terumbu karang tentu sangat menggangg

Hidup Layaknya Sang Ikan Salmon

Azan kembali berkumandang, senja yang ku nikmati sesaat sudah merayap hitam bertabur kerlip bintang dan si cantik rembulan malu-malu memancarkan cahaya. Disela istirahatku yang singkat, sudah saya rencanakan beberapa agenda setelah shalat isya dan makan malam bersama teman kos, saya merencanakan untuk menulis sebuah catatan tentang hidup, hidup layaknya sang ikan salmon. Kenapa ikan salmon? Begini kisahnya: Ada sebuah cerita dari nelayan Jepang yang mencari ikan di tengah lautan luas. Lautan tersebut cukup jauh dari daratan. Mereka menangkap ikan–ikan salmon untuk dibawa ke daratan. Orang–orang jepang tentu menginginkan ikan yang segar namun ikan salmon yang dibawa para nelayan tersebut telah mati ketika sampai di daratan sehingga tidak segar lagi. Hal ini membuat para nelayan berpikir bagaimana caranya agar ikan yang ditangkap di lautan tidak mati ketika sampai di daratan. “Ah… Mungkin kita harus menaruh ikan-ikan hasil tangkapan di bak berisi air dalam kapal supaya ikan